Selasa, 29 November 2011

kultur bakteri


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
            Dari hasil praktikum ini maka penulis berhasil menumbuhkan bakteri Nitrosomonas yang di cirikan oleh adanya kekeruhan di dalam media penumbuhan bakteri.Dari semua bakteri yang di biakkan mempunyai cirri-ciri yang sama yaitu media menjadi keruh.

4.2 Pembahasan
            Media yang keruh di sebabkan oleh prose metabolism yang di lakukan oleh bakteri tersebut.Dengan adanya cirri kekeruhan tersebut maka kita menyimpulkan bahwa bakteri Nitrosomonas yang kita kultur secara murni tumbuh.hasil metabolism berupa feses akan mengendap didasar media kultur.sedangkan hasil metabolisme yang berupa  glukosa di manfaatkan untuk proses metabolosme lagi yaitu sebagai sunber energy.
            Hasil kultur ini dapat di manfaatkan untuk kultur massal sebagai probiotik.Proses metabolism di dalam kultur  akan terus berlanjut.
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
  • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
  • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
  • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.
Kelembaban udara
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban udara yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
 Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. [7] Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.
Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai DNAApabila terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian Deinococcus radiodurans memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien.
Nitrosomonas termasuk bakteri:

Bakteri nitrifikasi

Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
  • Nitritasi: oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/9f/Nitritasi.png/400px-Nitritasi.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Reaksi nitritasi
  • Nitratasi: oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/29/Nitratasi.png/400px-Nitratasi.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Reaksi nitratasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
            Dari hasil praktikum ini maka penulis berhasil menumbuhkan bakteri Nitrosomonas yang di cirikan oleh adanya kekeruhan di dalam media penumbuhan bakteri.Dari semua bakteri yang di biakkan mempunyai cirri-ciri yang sama yaitu media menjadi keruh.

4.2 Pembahasan
            Media yang keruh di sebabkan oleh prose metabolism yang di lakukan oleh bakteri tersebut.Dengan adanya cirri kekeruhan tersebut maka kita menyimpulkan bahwa bakteri Nitrosomonas yang kita kultur secara murni tumbuh.hasil metabolism berupa feses akan mengendap didasar media kultur.sedangkan hasil metabolisme yang berupa  glukosa di manfaatkan untuk proses metabolosme lagi yaitu sebagai sunber energy.
            Hasil kultur ini dapat di manfaatkan untuk kultur massal sebagai probiotik.Proses metabolism di dalam kultur  akan terus berlanjut.
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
  • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
  • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
  • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.
Kelembaban udara
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban udara yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
 Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. [7] Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.
Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai DNAApabila terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian Deinococcus radiodurans memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien.
Nitrosomonas termasuk bakteri:

Bakteri nitrifikasi

Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
  • Nitritasi: oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/9f/Nitritasi.png/400px-Nitritasi.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Reaksi nitritasi
  • Nitratasi: oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/29/Nitratasi.png/400px-Nitratasi.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Reaksi nitratasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar